MBAH TOHARI'S FAMILY

Komunitas Keluaraga Eyang Anom Sari

Jumat, 29 Maret 2019

Tri Prakoro (Wirya, Harta, Wasis)

Sebenarnya banyak sekali pedoman hidup untuk manusia di Jawa ini, namun demikian disini mencoba untuk meringkasnya. 

Dengan itu pedoman hidup bisa digolongkan menjadi 3, yaitu: 
  1. Wiryo, 
  2. Harta dan 
  3. Tri Winasis.
1. Wirya.
Mempunyai pengertian untuk menjunjung tinggi trah orang-orang besar. 

Mestinya adalah yang luhur itu budi dan drajat hidupnya, tetapi disini bisa saja biar keturunan orang yang luhur budinya tetapi ternyata tidak.

Sebagai contoh berikut ini adalah bersumber dari cerita wayang.
1.1. Begawan Wisrowo
Adalah seorang biksu yang luhur, dan dipercaya oleh Prabu Sumali, tetapi anakanya yang bernama Dosomuko tidak juga menjadi anak yang berbakti (luhur budi) malahan menjadi kekecewaan di dunia, mejadi sampah dunia.
1.2. Begawan Durno
Adalah seorang Pandito/ Resi dan juga anak dari Begawan Barat Wojo, tetapi dalam cerita wayang (versi Jawa) selalu menjadi orang yang berwatak angkara murka dan bermuka dua, selalu bersikap memuji kepada Pandawa di depannya, tetapi akan berusaha untuk menghancurkan Pandawa demi membela Kurawa.
1.3. Santrin Kinono
Adalah orang sangat sudra dengan anggota badan yang kurang lengkap, tetapi mempunyai hati yang lurus, dan berbudi luhur. Adalah ketika dia bisa menolong kepada Pandawa dan terhindar dari marabahaya kebakaran yang diciptakan oleh Kurawa. Jadi makna sebenarnya disini tentang berbudi luhur itu bukan pada turunannya, tetapi ada pada budi yang dibawa masing-masing.

2. Harta.
Arti sebenarnya adalah kaya akan harta benda, tetapi pengertian disini bukan hanya itu saja, yang penting adalah kaya akan ilmu pengetahuan. 

Dengan kaya akan ilmu pengetahuan maka bisa dipastikan akan menjadi pemaaf, menjadi orang yang menerima (nrimo), penyabar, sangat sungguh-sungguh, sangat berhati-hati dan banyak mempunyai teman yang rukun terhadap sesame, karena keilmuannya itu dapat bermanfaat buat semua saudara maupun teman-teman semua.

3. Wasis
Yang dimaksud wasis disini adalah kepintaran (pandai). 

Orang yang pintar/ pandai akan mempunyai banyak pengetahuan, dan orang yang banyak mempunyai pengetahuan tidak akan pernah kesusahan, yang penting agar kepandaiannya itu bukan untuk mengakali orang atau teman-temannya sendiri, atau juga bukan untuk malakukan hal-hal yang menyimpang dari pedoman hidup.
Jadi ketiga diatas tadi mestinya harus bisa menjangkaunya, dan apabila ketiga diatas tadi sama sekali tidak punya, maka kan hilanglah sifat manusia tadi, dan yang tertinggal hanya sifat hewani saja.

Ya begitu itulah manusia, apabila tidak mengindahkan akan pedoman hidup dan juga tidak waspada terhadap Tri Prakoro (Wirya, Harta, Wasis).
☆☆☆☆☆

Sikilas Babat Dalem Majapahit

Babad Dalem Majapahit- Diceritakan Ida Pandita Hindu yang bergelar Usman Aji dan Ajisaka diutus oleh Ratu Hindu yang bernama Raja Ista...