Manusia itu harus dapat mengetahui keberadaan tirto pawitro mahening suci (air kehidupan yang bersih dan suci).
Dimana sebenarnya itu berada dalam diri sendiri masing-masing.
Dengan cara harus menempuh jalan lakyono yo (mati di dalam hidup) dan harus juga menengok ke alam lokantoro (antoro = batas), yaitu perbatasan antara alam halus dan alam kasar.
Maka disana akan kita jumpai perwujudan yang menyerupai gumuk (rumah rayap yang membesar)/ tawon golek jumono, yaitu perwujudan dari saudara kita yang disebut kawah ari-ari (air ketuban).
Golek jumono yaitu suatu perlengkapan hidup manusia, disana akan dijumpai persimpangan jalan (perempatan) yang merupakan wujud dari 4 cahaya:
- Cahaya berwarna merah adalah sumber amarah.
- Cahaya berwarna kuning adalah sumber kesenengan.
- Cahaya berwarna putih adalah sumber kesucian.
- Cahaya berwarna hitam adalah sumber kekuatan (energi).
Dan apabila nanti manusia itu kembali kepada Gusti maka harus tetap memilih jalan suci, artinya akan dapat kembali kepada Gusti Yang Maha Suci.
☆☆☆☆☆