MBAH TOHARI'S FAMILY

Komunitas Keluaraga Eyang Anom Sari

Jumat, 29 Maret 2019

Reh Mangukut (Warongko Manjing Curigo)

Artinya reh mangukut ialah jiwa yang mengukut raga atau jiwa yang meringkes raga (badan), keadan biasa seperti ini maka badan atau raga ada di luar sedangkan jiwa ada di dalam, dan sebaliknya apabila terkukut maka jiwa akan meringkes raga dengan kata lain raga akan masuk kedalam jiwa. Yang dimaksud jiwa disini adalah badan halus, dan hal inilah yang dilambangkan sebagai warongko manjing curigo.

Banyak ahli kebatinan kasampurnan yang menginginkan hal seperti ini. 
Apabila seseorang sudah memahami apa yang disebut reh mangukut ini maka bisa dianggap Sarjono/ Sujono atau juga Sesepuh (liring sepuh) yang dimaksud adalah: 
  • sepi howo (tanpa kemauan), 
  • sepi ing pamuring (tanpa amarah) dan 
  • sepi ing pepengin (tanpa keinginan). 
Jadi menjalani hidup dengan menjadi manusia biasa yang sebiasa-biasanya (sepi howo awas loroning atunggal).

Tentang Kebatinan.
Artinya olah batin yaitu menjalankan hal-hal yang baik-baik saja dan meninggalkan semua yang jelek-jelek. Berkata harus jujur, sama antara yang diucapkan dan yang dilakukan. Hal ini adalah agar manusia itu selamat dan sempurna hidupnya di dunia dan akherat.

Tentang Ngelmu.
Ngelmu iku kelakone kanthi laku. Sebuah pepatah Jawa namun banyak sekali orang yang tidak mengerti artinya. 

Tetapi mungkin ini berbeda dengan hal itu. 

Ngelmu itu sendiri adalah sesuatu penglihatan yang didapatkan secara batiniah. 

Jadi bukan ilmu yang biasa kita sebut sebagai Ilmu Pengetahuan (IPA/ IPS). 

Sebuah ngelmu mestinya orang harus mendapatkannya dengan syarat-syarat laku atau yang sering disebut sebagai laku prihatin. 

Namun demikian banyak orang mendapatkan ilmu itu dengan cara membeli atau dengan bahasa halus mahar. 

Maka bila kita ibaratkan orang yang melamar pekerjaan dengan menggunakan ijazah palsu, saat diwawancarai maka akan dijawab dengan lancar karena memang yang diketahui hanya kulitnya saja. 

Namun demikian apabila orang itu sudah mendapatkan kerjaan yang sesungguhnya apapun yang dikerjakan rasanya tidak benar alias ngawur. 

Demikian pula halnya ngelmu yang tidak diperoleh dengan laku.

Tentang Gusti.
Gusti itu berasal dari kata bagus ing ati. 

Hati yang bagus itu adalah hati yang selalu bersih dari kotoran alias suci yang berarti pula berada pada hyang widhi (pencipta alam semesta). 

Maka dari itu manusia yang dapat membersihkan hatinya dari kotoran dan selalu berbuat kebaikan disebut pula sebagai orang yang telah dapat menyatukan antara lahir dan batin, dan itulah yang disebut manunggaling kawulo lan gusti.

Tentang Ghaib.
Yang disebut ghaib adalah sesuatu yang samara, tidak dapat diraba dengan tangan, tidak dapat dilihat dengan mata. 

Hal ini juga yang dikatakan dekat tanpa singgungan dan jauh tak terhingga yang ukurannya sebesar mrica dibubut.
☆☆☆☆☆

Sikilas Babat Dalem Majapahit

Babad Dalem Majapahit- Diceritakan Ida Pandita Hindu yang bergelar Usman Aji dan Ajisaka diutus oleh Ratu Hindu yang bernama Raja Ista...