MBAH TOHARI'S FAMILY

Komunitas Keluaraga Eyang Anom Sari

Sabtu, 16 Maret 2019

Mitos Dan Legenda Gunung Merbabu (Gunung Candramuka)

Banyak wisatawan yang kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang asal mula Gunung Merbabu.

Cerita asal muasal Gunung Merbabu berada di perbatasan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga. 

Nama Merbabu sendiri berasal dari kata “maharu = meru” (gunung) dan “abu” (abu) yang berarti gunung yang berwarna abu-abu karena pada saat meletus seluruh permukaan tanahnya tertutup oleh material abu vulkanik dan berwarna abu-abu.

Asal usul nama Merbabu, terdapat versi yang beredar di kalangan Keraton Mataram. 

Konon, di bumi telah berdiri beberapa kerajaan yang saling berperang. 

Salah satu kerajaan itu, yakni Mamenang, merupakan kerajaan pemenangnya. 

Kerajaan itu berada di bawah pimpinan Maharaja Kusumawicitra.

Waktu itu Resi Sengkala atau Jaka Sengkala atau Jitsaka atau umum menyebutnya Ajisaka telah memberikan nama-nama gunung di seluruh Jawa. 

Sebelum datang ke Pulau Jawa, sang resi adalah raja yang bertahta di Kerajaan Sumatri. 

Karena kemenangan Maharaja Kusumawicitra itu, maka segala sesuatu yang berada di bawah kekuasaannya diganti namanya disesuaikan dengan kebudayaan Mamenang. 

Nama Gunung Candrageni, yang semua diberi nama Ajisaka, lantas Kusumawicitra menggantinya menjadi Gunung Merapi

Begitu pula dengan Gunung Candramuka, diubah menjadi Gunung Merbabu

Sehingga kita mengenal nama Gunung Merapi dan Merbabu. 

Dalam naskah-naskah masa pra-Islam ada seorang sakti dari tataran Sunda bernama Bujangga Manik yang seorang pengelana yang hidup pada tahun 1500-an dan pernah singgah dan membuat pertapaan di lereng Merbabu. 

Bujangga Manik menyebut Gunung Merbabu sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pam(a)rihan

Perjalanan Bujangga Manik di lereng G. Merbabu tecatat dalam naskah catatan Belanda, namun perlu dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut (Rsi Hindu-Sunda karya KRT. Kusumotanoyo yang dimuat dalam buku Gema Yubileum HIK, Yogyakarta, 1987).

Sikilas Babat Dalem Majapahit

Babad Dalem Majapahit- Diceritakan Ida Pandita Hindu yang bergelar Usman Aji dan Ajisaka diutus oleh Ratu Hindu yang bernama Raja Ista...