MBAH TOHARI'S FAMILY

Komunitas Keluaraga Eyang Anom Sari

Sabtu, 26 Januari 2019

Keteraturan Spiritual Alam Semesta

Mahluk cerdas planet Bumi, manusia, mempunyai kemampuan melihat berbagai keteraturan alam semesta.

Di alam semesta manusia melihat eksistensi keragaman organisasi materi dalam bentuk berbagai benda yang bercahaya seperti bulan, planet, bintang, nebula,  gugus bintang, galaksi, dan gugus galaksi.

Obyek langit tersebut merupakan contoh obyek langit yang menampakkan dirinya melalui cahaya dan bisa dideteksi dan dikenali melalui mata manusia atau teropong optik.
Ada gas hidrogen, ada bintang dan galaksi inframerah, ada bintang pemancar radio, ada galaksi radio keberadaannya hanya bisa diketahui melalui bantuan teropong inframerah dan teropong radio.

Bahkan ada Dark Matter, materi gelap yang keberadaannya diketahui tidak langsung, karena detektor yang ada belum bisa mendeteksinya. Keberadaannya diketahui dari adanya penyimpangan gerak Keplerian pada anggota galaksi yang berada jauh dari pusat galaksi.

Ada beragam materi yang tak terindera, karena sosoknya terlalu kecil atau karena fisik manusia tidak dilengkapi detektor untuk mengindera keberadaannya atau signal yang dipancarkan benda tersebut terlalu lemah untuk bisa diindera dengan detektor yang dipunyai manusia.

Selain itu sosok materi alam semesta yang megah ini baik yang berhasil atau belum/ tidak berhasil diindera manusia dikendalikan oleh tangan-tangan ghaib yang disebut dengan gaya.

Melalui karakter gaya itu akal manusia menjelajah pengembaraannya dalam dunia ilmu pengetahuan dan menggunakan pengetahuan itu untuk membuat karya teknologi dan seni.

Umat Islam memperoleh pengetahuan itu melalui al Qur’an, wahyu Allah yang disampaikan kepada Rasullulah, nabi Muhammad saw.

Sampainya wahyu Allah ini kepada umat manusia merupakan sebuah metodologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kehidupan manusia dan alam semesta. Suatu “eksistensi kebenaran” yang tak dapat dicapai hanya dengan metodologi sains.

Al Qur’an merupakan suatu Eksistensi kebenaran di Lauh Mahfuzh yang disampaikan kepada manusia melalui cara terpercaya, komunikatif, dan terjaga.

Mengenal eksistensi kebenaran Al-Qur’an hanya dapat dicapai melalui sistem keimanan.

Keberadaan alam semesta diposisikan untuk membangkitkan berbagai kecerdasan manusia, diantaranya adalah kecerdasan spiritual yang dituntun oleh ayat-ayat Al-Qur’an sehingga berujung pada tingkat keimanaan manusia, sebuah ukuran tingkatan kedekatan manusia kepada sang Pencipta, Allah swt.

Sikilas Babat Dalem Majapahit

Babad Dalem Majapahit- Diceritakan Ida Pandita Hindu yang bergelar Usman Aji dan Ajisaka diutus oleh Ratu Hindu yang bernama Raja Ista...